• ayo belajar bersama, sharing bersama, dan berbagi bersama tentang psikologi

Kamis, 20 Desember 2012

psikologi pendidikan - pengertian pendidikan dan perkembangan


Kebanyakan para ahli psikologi cenderung membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan. Istilah pertumbuhan diartikan sebagai “perubahan-perubahan yang bersifat kuantitatif yang menyangkut aspek fisik jasmaniah,” seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada organ-organ dan struktur organ fisik sehingga anak semakin bertambah umurnya semakin besar dan semakin tinggi badannya.
Ada pula yang mengatakan pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran , baik volume, bobot dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Pertumbuhan adalah Perubahan alamiah secara kuantitatif pada segi jasmaniah atau fisik dan menunjukkan kepada suatu fungsi tertentu yang baru dari organisme atau individu. Pertumbuhan (Growth) adalah berkaitan dangan masalah perubahan dalam besar, jumlah ukuran atau dimensi tingkat sel, organ maupun individu, yang bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound) ukuran panjang (cm,inchi ), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Pertumbuhan fisik yang terjadi pada diri seseorang adalah menyangkut semua organ dan struktur organnya, seperti : organ fisik dalam misalnya jantung, paru-paru, otak dan sebagainya semuanya mengalami perubahan-perubahan secara kuantitatif yaitu semakin besar, semakin banyak, semakin lengkap strukturnya, sehingga si anak tinggi badannya dan pertumbuhannya selesai apabila semua organ fisiknya mencapai kematangan, sehingga anak mencapai kedewasaan fisik
Banyak ahli yang berpendapat mengenai makna perkembangan namun semuanya mengakui bahwa perkembangan itu adalah suatu perubahan, perubahan ke arah yang lebih maju, lebih dewasa. Secara teknis perubahan tersebut biasanya disebut proses. Jadi pada garis besarnya para ahli sependapat bahwa perkembangan itu adalah suatu proses.[1]
Dalam buku Sumadi Suryabrata dijelaskan pula pendapat para ahli dalam beberapa aliran, berikut penjelasannya:
1.      Aliran Asosiasi
Para ahli yang mengikuti aliran asosiasi berpendapat bahwa pada hakikatnya perkembangan itu adalah proses asosiasi. Salah seorang tokoh aliran asosiasi ini yang terkenal adalah John Locke. Locke berpendapat bahwa pada permulaan jiwa anak itu adalah bersih semisal selembar kertas putih yang kemudian sedikit demi sedikit terisi oleh pengalaman atau empiri. Dalam hal ini Locke membedakan adanya dua macam pengalaman, yaitu :
a.       Pengalaman luar, yaitu pengalaman yang diperoleh dengan melalui panca indra, yang menimbulkan sensation, dan
b.      Pengalaman dalam, yaitu pengalaman mengenai keadaan dan kegiatan batin sendiri yang menimbulkan reflexions
Aliran asosiasi tersebut setidak-tidaknya dalam bentuknya seperti yang dikemukakan diatas itu kini tinggal ada dalam sejarah, akan tetapi pengaruhnya dalam lapangan pendidikan dan pengajaran belum lama ditinggalkan orang. Metode mengajar membaca dan menulis secara sintesis , metode menggambar secara sintesis, belum lama kita tinggalkan atau malah mungkin masih ada yang mengikuti, metode-metode tersebut dasar psikologisnya adalah psikologi asosiasi.
2.      Psikologi Gestalt
Pengikut-pengikut aliran psikologi Gestalt mengemukakan konsepsi yang berlawanan dengan konsepsi yang dikemukakan para ahli yang mengikuti aliran asosiasi. Menurutnya perkembangan itu adalah proses diferensiasi. Dalam proses diferensiasi itu yang primer adalah keseluruhan , sedangkan bagian-bagian adalah sekunder; bagian-bagian hanya mempunyai arti sebagai bagian daripada keseluruhan dalam hubungan fungsional dengan bgaian-bagian yang lain; keseluruhan ada terlebih dahulu baru disusul oleh bagian-bagiannya.[2]
3.      Aliran sosiologis
Para ahli yang mengikuti aliran ini menganggap bahwa perkembangan adalah proses sosialisasi. Anak manusia mula-mula bersifat a-sosial (prasosial) yang kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan. Salah seorang ahli yang mempunyai konsepsi demikian itu yang cukup terkenal dan besar pengaruhnya adalah James mark Baldwin (1864-1934). Baldwin adalah seorang ahli dalam lapangan biologi, sosiologi, psikologi dan filsafat. Karya utamanya dalam lapangan psikologi perkembangan adalah: Mental Development in the Child and the Race
Pengaruh Baldwin terutama karena hipotesisnya tentang Circuar Reaction . Dengan berpangkal kepada kesejajaran antara ontogenesis dan phylogenesis Baldwin menerangkan perkembangan sebagai proses sosialisasi dalam bentuk imitasi yang berlangsung dengan adaptasi dan seleksi. Adaptasi dan seleski ini berlangsung atas dasar hokum efek (law of effect). Juga perilaku tingkah laku pribadi diterangkan sebagai imitasi. Kebiasaan adalah imitasi terhadap diri sendiri, sedangkan adaptasi adalah peniruan terhadap orang lain. Oleh efeknya sendiri tingkah laku atau aktivitas dapat dibangunkan atau dipertahankan. Oleh efeknya sendiri ittu aktifitas mendapatkan faedah atau prestasi yang lebih tinggi. Dalam hal yang demikianlah terkandung daya kreasi, sehingga manusia mampu menemukan dan menggunakan alat-alat yang imbul dari peniruan diri sendiri.

Menurut Sunarto (1999) dalam kehidupan anak ada dua proses yang beroperasi secara kontinu, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Banyak orang menggunakan istilah “pertumbuhan” dan “perkembangan” secara bergantian. Kedua proses ini berlangsung secara interdepensi, artinya saling bergantung satu sama lain. Kedua proses ini tidak bisa dipisahkan dalam bentuk-bentuk yang secara pilah berdiri sendiri-sendiri, akan tetapi bisa dibedakan untuk maksud lebih memperjelas penggunaannya.[3]


[1] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. Hal. 170. RajawaliPress. Jakarta.2004.
[2] Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan. Hal. 172. RajawaliPress. Jakarta.2004.
[3] Sunarto, Perkembangan Peserta Didik. RinekaCipta:Jakarta.2006.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar