Dewasa awal merupakan suatu masa
penyesuaian terhadap pola-pola kehidupan yang baru, dan harapan-harapan sosial
yang baru. Masa dewasa awal adalah kelanjutan dari masa remaja. Sebagai
kelanjutan masa remaja, sehingga ciri-ciri masa remaja tidak jauh berbeda
dengan perkembangan remaja. Ciri-ciri perkembangan dewasa awal adalah:
a.
Usia reproduktif (Reproductive Age)
Masa
dewasa adalah masa usia reproduktif. Masa ini ditandai dengan membentuk rumah
tangga. Tetapi masa ini bisa ditunda dengan beberapa alasan. Ada beberapa orang
dewasa belum membentuk keluarga sampai mereka menyelesaikan dan memulai karir
mereka dalam suatu lapangan tertentu.
b.
Usia memantapkan letak kedudukan
(Setting down age)
Dengan
pemantapan kedudukan (settle down), seseorang berkembangan pola hidupnya
secara individual, yang mana dapat menjadi ciri khas seseorang sampai akhir
hayat. Situasi yang lain membutuhkan perubahan-perubahan dalam pola hidup
tersebut, dalam masa setengah baya atau masa tua, yang dapat menimbulkan
kesukaran dan gangguan-gangguan emosi bagi orang-orang yang bersangkutan. Ini
adalah masa dimana seseorang mengatur hidup dan bertanggungjawab dengan
kehidupannya. Pria mulai membentuk bidang pekerjaan yang akan ditangani sebagai
karirnya, sedangkan wanita muda diharapkan mulai menerima tanggungjawab sebagai
ibu dan pengurus rumah tangga.
c.
Usia Banyak Masalah (Problem age)
Masa
ini adalah masa yang penuh dengan masalah. Jika seseorang tidak siap memasuki
tahap ini, dia akan kesulitan dalam menyelesaikan tahap perkembangannya.
Persoalan yang dihadapi seperti persoalan pekerjaan/jabatan, persoalan teman
hidup maupun persoalan keuangan, semuanya memerlukan penyesuaian di dalamnya.
d.
Usia tegang dalam hal emosi
(emostional tension)
Banyak orang dewasa muda mengalami
kegagalan emosi yang berhubungan dengan persoalan-persoalan yang dialaminya
seperti persoalan jabatan, perkawinan, keuangan dan sebagainya. Ketegangan
emosional seringkali dinampakkan dalam ketakutan-ketakutan atau
kekhawatiran-kekhawatiran. Ketakutan atau kekhawatiran yang timbul ini pada
umumnya bergantung pada ketercapainya penyesuaian terhadap persoalan-persoalan
yang dihadapi pada suatu saat tertentu, atau sejauh mana sukses atau kegagalan
yang dialami dalam pergumulan persoalan.
e.
Masa keterasingan sosial
Dengan
berakhirnya pendidikan formal dan terjunnya seseorang ke dalam pola kehidupan
orang dewasa, yaitu karir, perkawinan dan rumah tangga, hubungan dengan
teman-teman kelompok sebaya semakin menjadi renggang, dan berbarengan dengan
itu keterlibatan dalam kegiatan kelompok diluar rumah akan terus berkurang.
Sebai akibatnya, untuk pertama kali sejak bayi semua orang muda, bahkan yang
populerpun, akan mengalami keterpencilan sosial atau apa yang disebut krisis
ketersingan (Erikson:34).
f.
Masa komitmen
Mengenai komitmen, Bardwick (dalam Hurlock:250) mengatakan: “Nampak
tidak mungkin orang mengadakan komitmen untuk selama-lamanya. Hal ini akan
menjadi suatu tanggungajwab yang terlalu berat untuk dipikul. Namun banyak
komitmen yang mempunyai sifat demikian: Jika anda menjadi orangtua menjadi
orang tua untuk selamanya; jika anda menjadi dokter gigi, dapat dipastikan
bahwa pekerjaan anda akan terkait dengan mulut orang untuk selamanya; jika anda
mencapai gelar doctor, karena ada prestasi baik di sekolah sewaktu anda masih
muda, besar kemungkinan anda sampai akhir hidup anda akan berkarier sebagai
guru besar”.
g.
Masa Ketergantungan
Masa dewasa awal ini adalah masa dimana ketergantungan pada
masa dewasa biasanya berlanjut. Ketergantungan ini mungkin pada orangtua,
lembaga pendidikan yang memberikan beasiswa sebagian atau sepenuh atau pada
pemerintah karena mereka memperoleh pinjaman untuk membiayai pendidikan mereka.
h.
Masa perubahan nilai
Beberapa alasan terjadinya perubahan nilai pada orang dewasa
adalah karena ingin diterima pada kelompok orang dewasa, kelompok-kelompok
sosial dan ekonomi orang dewasa.
i.
Masa Kreatif
Bentuk kreativitas yang akan terlihat sesudah orang dewasa
akan tergantung pada minat dan kemampuan individual, kesempatan untuk
mewujudkan keinginan dan kegiatan-kegiatan yang memberikan kepuasan
sebesar-besarnya. Ada yang menyalurkan kreativitasnya ini melalui hobi, ada
yang menyalurkannya melalui pekerjaan yang memungkinkan ekspresi kreativitas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar